SAWFIER Ubah Air Laut jadi Air Bersih Ciptaan Mahasiswa ITN Malang

 Tim PKM-KC ITN Malang sedang merakit SAWFIER mesin desalinasi air laut. (Foto: Istimewa)


Malang, ITN.AC.ID – SAWFIER menjadi solusi pemenuhan air bersih khususnya di wilayah pesisir pantai. Diciptakan oleh lima mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Yakni, tiga mahasiswa teknik kimia S-1, Dzaky Aqillah Fikriansyah (2021), Adam Yonanda (2021), Vinsen Alexander Marsen (2021), dan dua mahasiswa teknik elektro S-1, Surya Adji Febri Pangestu (2020), dan Sahi Rafael Damardhi (2021). Dengan dosen pembimbing dari teknik kimia Dr. Jimmy, ST., MT.

SAWFIER merupakan mesin desalinasi air laut dengan prinsip reverse osmosis berbasis tenaga surya yang dapat menjadi solusi air bersih masyarakat daerah pesisir.

“Kami melihat kondisi geografis yang sulit di beberapa wilayah pesisir. Juga terjadinya peningkatan salinitas (peningkatan kadar garam) air tanah, sanitasi yang buruk, dan akses listrik yang kurang memadai. Ini (kasus) kami ambil berdasarkan pengamatan dan studi literatur,” kata Dzaky Aqillah Fikriansyah, ketua tim PKM-KC SAWFIER saat dihubungi lewat sambungan WhatsApp.

Baca juga : Wicha Power Bank Wireless yang Ramah Lingkungan Buatan Mahasiswa Teknik Elektro ITN Malang

Menurut Zaky sapaan akrab Dzaky Aqillah Fikriansyah, mesin SAWFIER yang mereka buat memiliki keunggulan dibandingkan dengan mesin desalinasi lainnya. Yaitu cepat dalam proses desalinasi, dan menggunakan energi surya sebagai sumber energi utama, sehingga ramah lingkungan. Serta memiliki kemampuan dalam mobilitas dan mudah dalam pengoperasian.

Proyek ini diangkat mengingat akses terhadap air bersih di Indonesia masih menjadi masalah besar, terutama di wilayah pesisir. Padahal air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia. Desalinasi air laut dianggap sebagai sumber alternatif penghasil air bersih, namun sayangnya teknologi desalinasi masih cukup mahal.

SAWFIER buatan mahasiswa ITN Malang merupakan mesin desalinasi air laut dengan prinsip reverse osmosis berbasis tenaga surya yang dapat menjadi solusi air bersih masyarakat daerah pesisir. (Foto: Istimewa)

Maka, tim PKM-KC ITN Malang membuat alat sistem desalinasi dari solar panel, pompa, dan aki. Proses pembuatan dilakukan secara bertahap berdasarkan rancangan dan perhitungan yang sebelumnya dilakukan.

Mesin SAWFIER menggunakan tiga tahap untuk mengubah air laut menjadi air bersih yang dapat diminum. Tahap pertama air laut ditampung dan dialirkan melalui saluran masuk dengan 6 macam filter yang berguna untuk memisahkan kontaminan seperti butiran plastik, pasir, gulma, bahkan mikroorganisme.

Air kemudian dipompa menuju tahap reverse osmosis untuk menghilangkan partikel kecil di dalamnya. Air mengalir dari tangki ke proses penyaringan tahap 3 untuk menonaktifkan bakteri dan virus yang tersisa di dalam air. Air dapat diminum dengan proses 3 tahap tanpa menggunakan klorin.

“Alat bekerja dengan menyaring padatan yang terlarut dalam air dengan bantuan membran dan pompa. Sehingga akan menghasilkan air dengan TDS rendah,” jelasnya.

Baca juga : Join Pameran, Tim Mahasiswa Arsitektur ITN Malang Bersanding Karya dengan Arsitek Profesional

TDS merupakan kepanjangan dari Total Dissolve Solid. Merupakan jumlah zat padat yang terlarut dalam air mineral. TDS sebagai indikator jumlah atau banyaknya senyawa dalam air, baik organik maupun non organik.

“Sebenarnya dalam penelitian ini kami mengalami kesulitan dalam pemilihan spesifikasi alat. Karena harus mempertimbangkan efisiensi kerja dan kebutuhan energinya. Semoga alatnya nanti bisa di kembangkan lebih lanjut dan disempurnakan,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)