Lulusan Teknik Elektro ITN Malang Ciptakan Alat Penghitung Jumlah Koloni Bakteri

Achmad Akbar Marhananda, lulusan terbaik Teknik Elektro S-1, Fakultas Teknologi Industri, ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)


Malang, ITN.AC.ID – Achmad Akbar Marhananda, lulusan terbaik Teknik Elektro S-1, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) berhasil menciptakan alat penghitung jumlah koloni bakteri. Berkat penelitiannya berjudul Rancang Bangun Alat Penghitung Jumlah Koloni Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Bacillus Subtilis Pada Mikroskop Berbasis Raspberry PI, Akbar akrab disapa menjadi lulusan terbaik pada wisuda ke 70 ITN Malang tahun 2023. Akbar berhasil meraih IPK 3.85.

Alat penghitung jumlah koloni bakteri ini merupakan alat yang dirancang untuk membantu praktikum pada Laboratorium Mikrobiologi Teknik Kimia untuk penghitungan jumlah koloni mikroba bakteri pada bakteri staphylococcus aureus dan bacillus subtilis. Mikroskop digital yang dimiliki teknik kimia berfungsi sebagai penampil bakteri secara otomatis menggunakan aplikasi scoopel. Namun, karena kamera tersebut rusak maka harus membeli kamera baru yang berasal dari pabrikan yang sama pada aplikasi scoopel. Karena hal tersebut, untuk sementara praktikum menggunakan mikroskop untuk mengidentifikasi dan melakukan perhitungan mikroba pada lensa okuler dilakukan secara manual.

“Ide alat tersebut tercetus saat alat mikroskop digital (elektrik) di lab teknik kimia tidak dapat berfungsi. Padahal mikroskop tersebut sudah tersambung ke kamera untuk mengidentifikasi mikroba pada zat cair. Jadi saya membuat alat dengan kamera sendiri, dengan biaya yang lebih murah. Harapannya alat ini bisa mempermudah penelitian disana (lab teknik kimia),” katanya.

Baca juga : PT Pupuk Kaltim Percayakan Uji Kompetensi di ITN Malang

Dibawah bimbingan Sotyohadi, ST., MT., dan Ir. Kartiko Ardi Widodo, MT., Akbar merancang mikroskop canggih yang dilengkapi pengolahan citra digital sebagai bentuk upgrade atau peningkatan dari mikroskop sebelumnya. Alat yang dirancang ini merupakan alat yang bersifat open-source sehingga tidak memerlukan aplikasi atau pabrikan khusus untuk perawatan jika nanti ada kerusakan.

Alat dibuat dengan menggunakan kamera webcam logitech c270, Raspberry Pi 3B, dan layar monitor sebagai keluaran. Pada sisi program digunakan library OpenCV dan pillow, sedangkan algoritmanya menggunakan morphology. Alat ini dibuat dengan tujuan mengoptimalkan mikroskop yang dengan menggabungkan konsep AI dan mikroskop konvensional yang ada. Dengan algoritma morphology dapat mengetahui berapa banyak jumlah koloni dengan mengikuti perbedaan warna yang sudah dilakukan filtering.

Achmad Akbar Marhananda bersama foto alat skripsinya. (Foto: Istimewa)

Pada pembuatan alat ini Raspberry Phi 3 B+ digunakan sebagai mikrokontroler, Webcam Logitech c270 sebagai kamera untuk menangkap gambar secara real time, layar monitor untuk menampilkan hasil perhitungan, dan mikroskop sebagai alat untuk melihat mikroba dalam zat cair.

Cara kerjanya kamera akan menangkap gambar secara real time yang akan dibaca oleh Raspberry Pi. Kemudian akan muncul tampilan untuk memilih jenis bakteri apa yang akan dideteksi, dan dilakukan pengolahan data untuk menghitung jumlah koloninya.

“Mikroba yang dipilih menjadi objek penelitian adalah Bacillus Subtilis dan Staphylococcus Aureus, yang banyak terdapat di sekitar kita, seperti di udara, air, dan tanah. Saya membuatkan metode untuk menghitung memakai mikroskop. Fokusnya ke metode, untuk implementasinya bisa dikembangkan pada penelitian selanjutnya,” bebernya.

Menurut Akbar, untuk mendeteksi dapat menggunakan berbagai metode pembiakan bakteri. Untuk dapat melihat objek menjadi lebih kontras, maka dapat dilakukan proses pewarnaan gram dengan memberikan warna ungu pada bakteri.

Baca juga : SAWFIER Ubah Air Laut jadi Air Bersih Ciptaan Mahasiswa ITN Malang

Untuk mengatur fokus dari webcam dapat ditambahkan lensa mikro sehingga titik fokusnya bisa kurang dari 3 cm dengan kualitas yang jernih. Hal ini bertujuan juga agar hasil pengambilan gambar menjadi jelas atau dengan kualitas yang bagus.

“Rancangan alat ini bertujuan untuk membantu pengidentifikasian mikroba dalam zat cair secara real time atau secara aktual. Alat nantinya akan menampilkan hasil identifikasi dan perhitungan pada monitor atau layar. Rancangan alat identifikasi mikroba ini merupakan alat yang dapat melakukan perhitungan jumlah mikroba, dan juga mengidentifikasi jenis mikroba yang ada dalam jangkauan kamera mikroskop,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)