Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) dan Bali memiliki ikatan bak saudara. Selain mahasiswa ITN Malang banyak yang berasal dari Bali, beberapa dosennya pun juga dari Bali. Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor 3 ITN Malang, Dr. Hardianto, ST., MT., saat menyambut rombongan Outing Class SMA Negeri 3 Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, di Ruang Amphi Kampus 2 ITN Malang, Rabu (12/06/2024).
“Banyak sekali teman kuliah saya berasal dari Bali, dan sampai sekarang mahasiswa ITN Malang banyak dari Bali. Beberapa dosen ITN juga dari Bali, bahkan sudah ada yang menjadi profesor di teknik elektro,” katanya. Hardianto merupakan alumnus ITN Malang. Hadir pula dalam acara tersebut Wakil Dekan 3 FTI ITN Malang, Drs. Sumanto M.Si., dan Kepala Humas ITN Malang, Reni Rupianti, SM., MM.
Hardianto menyebutkan, ITN Malang menghargai keragaman suku, dan agama. Ini terbukti di Kampus 2 ITN Malang terdapat tiga tempat ibadah, yakni pura, gereja, dan masjid yang letaknya berdekatan. Hal ini sesuai dengan nama nasional yang disandang oleh Institut Teknologi Nasional Malang. Bahkan ITN Malang memiliki unit kegiatan mahasiswa (UKM) berbasis agama sebagai wadah berhimpunnya mahasiswa dalam kegiatan minat, bakat, hobi, kreasi, dan kreativitas.
“Ada namanya Ikatan Mahasiswa Hindu Dharma (IMHD). UKM ini kerap mengadakan kegiatan di pura kampus. Jadi nanti kalau dari adik-adik ada yang kuliah di ITN bisa bergabung dengan kakak-kakaknya di IMHD,” katanya.
Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Mengwi, Ni Luh Putu Agustinawati, S.Si, M.P., mendukung apa yang disampaikan WR 3 ITN Malang. Dengan kunjungan ke kampus, dan ke laboratorium siswa bisa mendapatkan motivasi. Harapannya mereka dapat menjadi penerus bangsa. Pandangan siswa lebih terbuka. Mereka bisa menempuh studi dengan mengembangkan hobi seiring minatnya ketika kelak bisa kuliah di ITN Malang.
Baca juga : Bangun Kompetensi Siswa untuk Wujudkan Generasi Emas 2045, SDN 01 Ngaglik Kota Batu Belajar di ITN Malang
“Apalagi pengampunya (dosen) banyak orang Bali. Sudah tersedia pura dan UKM. Ini selaras dengan kewajiban kalian sebagai umat beragama dan mahasiswa,” ujarnya yang berharap siswa SMA Negeri 3 Mengwi kelak ada yang masuk ITN Malang.
Ia mengungkapkan, usia SMA Negeri 3 Mengwi masih relatif muda. Baru menerima dua angkatan sejak berdirinya pada 10 Agustus 2022 lalu. Sehingga outing class merupakan program sekolah untuk memberikan informasi kepada siswa tentang studi lanjut dan pengenalan kampus. Khususnya kampus di luar Pulau Bali. Kegiatan ini diikuti kelas 11 MIPA, dan 11 IPS.
“Untuk membuka wawasan kalian, agar tidak berpikiran seperti katak di dalam tempurung. Indonesia itu luas kalian bisa mendapatkan kesempatan belajar selain di Bali,” katanya.
Antusiasme outing class terlihat jelas dari wajah-wajah siswa saat mengunjungi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan Laboratorium Energi Baru Terbarukan (EBT) Teknik Elektro ITN Malang. Salah satunya adalah I Wayan Luis Andika Putra, kelas 11 IPS. Menurutnya di ITN Malang ia mendapat ilmu baru terkait perkembangan teknologi yang memudahkan pekerjaan manusia. Bahkan siswa yang mengaku suka sejarah ini menceritakan secara runtut apa yang didapat usai mengunjungi PLTS, dan Lab. EBT.
Baca juga : MPLS SMA Nasional Malang, Asiknya Wisata Edukasi ke PLTS
Menurutnya sistem PLTS terbagi menjadi tiga jenis, yakni on grid, off grid, dan hybrid. Sistem on grid energi listrik dari PLTS disambungkan ke PLN, sistem off grid disambungkan ke baterai, dan hybrid energi listrik berasal dari PLTS dan PLN.
“Juga dijelaskan kenapa pemasangan panel surya dibuat miring, agar saat hujan airnya bisa langsung mengalir ke bawah. Serta cara maintenance membersihkan panel surya memakai kain pel dan air,” jelasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)