Offianda Yanuar’s Angsari Lulusan Terbaik Teknik Elektro Menjadi Kado Terindah Orangtua
Malang, ITN.AC.ID – Offianda Yanuar’s Angsari tidak menyangka bakal menjadi lulusan terbaik Teknik Elektro S-1, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Prestasinya ini menjadi kado ulang tahun terindah bagi ayah Offi, Imam Asyari yang berulang tahun pada Sabtu, 15 Oktober lalu bertepatan dengan pengukuhan wisuda Offi. Dibalik pencapaiannya, ternyata pemilik IPK 3,83 ini awal menjadi mahasiswa baru sempat ingin berhenti kuliah. Namun, atas dorongan dan motivasi ayahnya, Offi akhirnya melanjutkan pendidikan. “Tidak menyangka menjadi lulusan terbaik. Karena waktu semester satu sebenarnya saya ingin berhenti kuliah. Tidak ada biaya untuk bayar kuliah. Tapi, oleh ayah saya diminta terus lanjut. ‘Anak ayah harus sarjana!’ Begitu pesan ayah,” kenangnya, yang turut diwisuda pada wisuda ke 68 tahun 2022. Dikatakan Offi, ayahnya berhasil menyakinkan agar ia terus kuliah, dan tidak perlu memikirkan soal biaya. Ayah Offi hanyalah pekerja serabutan, dan kadang ikut kerja dengan orang. Kendala ekonomi membuat Offi semasa kuliah harus belajar hidup prihatin. Menerima transferan 500 ribu rupiah per bulan sudah biasa baginya. “Pernah hampir satu semester sehari-harinya saya makan hanya dengan uang 5 ribu rupiah, berlauk tempe tahu,” imbuhnya. Kondisi inilah yang kemudian mendorong Offi terus semangat belajar, hingga menjadi lulusan terbaik di teknik elektro. Untuk membantu biaya sehari-hari, Offi aktif menjadi asisten laboratorium.
Baca juga : Undang Profesor dari Australia, ITN Malang Beri Pelatihan Penulisan Jurnal Internasional BereputasiDalam skripsinya Offi mengangkat PLTS ITN Malang, dengan menganalisa pengaruh kestabilan tegangan PLTS. Ide ini berawal dari kebutuhan dan konsumsi energi listrik yang terus bertambah seiring bertambahnya penduduk, dan sektor industri. Kebutuhan listrik akan terus meningkat tiap tahunnya, sedangkan ketersediaan bahan bakar fosil di alam semakin hari semakin menipis. Namun, hal ini mulai diantisipasi oleh pemerintah dengan mengembangkan penggunaan energi baru terbarukan, dengan target tahun 2025 sebesar 23 persen dimana 35.000 MW (dari 23 persen) tersebut adalah dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Baca juga : Edukasi Energi Terbarukan Sejak Usia Dini, SDN Gadang 4 Malang Belajar PLTS ke ITN MalangDari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dengan adanya injeksi PLTS 0,5 MWp kedalam sistem distribusi dapat memperbaiki tegangan lebih baik dari kondisi sistem yang sudah ada. “Kesimpulannya, PV curve dan dinamiknya dengan adanya PLTS dapat memperbaiki profil tegangan. Dapat mempertahankan kondisi terjadinya permintaan beban lebih baik dari pada kondisi tidak ada PLTS. Tanpa PLTS permintaan beban 2500 KW, sedangkan dengan daya PLTS permintaan beban 2700 KW,” tandas dara asal Palembang ini. Pada skripsinya ia dibimbing oleh Prof Dr. Eng, Ir. Abraham Lomi, MSEE, dan Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)